Kalau datang tamu yang mengantarkan parcel dan uang 100 juta, hadiah dari bos sebuah perusahaan multinasional, kepada kita, bagaimana s...

Renungan Akhir Ramadhan 2016

Renungan Akhir Ramadhan 2016

Renungan Akhir Ramadhan 2016

8 10 99
Kalau datang tamu yang mengantarkan parcel dan uang 100 juta, hadiah dari bos sebuah perusahaan multinasional, kepada kita, bagaimana sikap kita kepadanya?

Tentu kita akan menghormati dan memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya.

Kalau tiba-tiba kita bertanya, "Kira-kira Bapak pulang kapan?"

Bagaimana perasaan tamu itu? Benar-benar tak tahu diuntung! Sudah diberi banyak uang malah mau ngusir. Begitu mungkin yang dipikirkan sang tamu.
Walaupun tidak sepotongpun pasal baik dalam KUHP, UU, Perpres, Perpu ataupun Perda yang mengatur hal itu, tapi ini adalah ETIKA. Bertanya waktu pulang tamu sama saja mengusirnya secara halus.

Sepakat?

Nah, kita sekarang kedatangan tamu bernama Ramadhan, yang membawa bermilyar-milyar hadiah dari Penguasa semesta alam, lalu kita berbisik-bisik bertanya,

"Kapan Hari Raya tiba?"

Atau

"Hari Raya kurang berapa hari?"

Pantaskah pertanyaan itu kita ucapkan?

Bagi saya, itu pertanyaan yang alih-alih diucapkan; dipikir saja sangat tidak etis. Karena pertanyaan itu seolah kita tidak sabar menerima kedatangan tamu agung Ramadhan dan bersegera ingin mengusirnya.

Jangan tanya mana dalilnya atau dalilnya shahih atau tidak, karena ini bukanlah hadits Nabi. Ini adalah Adab dan Hikmah.

Anda boleh tidak setuju. Anda bebas. Tapi jangan kaget kalau Anda dianggap tidak termasuk *Man Fariha Bidukhuli Romadhon* Orang yg gembira menyambut Ramadhan.

Hari Raya akan datang. Itu sudah ada waktunya. Ramadhan tetap akan pergi, jangan kuatir. Maka mari kita berdoa semoga Allah SWT dg karuniaNya menerima Ramadhan kita, Shiyamuhu wa Qiyamuhu. Amin...

Firdaus Abadi

0 comments: